Produksi Beras Nasional Naik 4,1 Juta Ton, Pemerintah Pastikan 2025 Tanpa Impor
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa produksi beras nasional diproyeksikan meningkat hingga 4,1 juta ton pada akhir 2025 tanpa perlu melakukan impor.
Amran menjelaskan bahwa target swasembada beras selama empat tahun sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto hampir tercapai. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan produksi tersebut menjadi yang tertinggi sejak adanya perubahan metode pencatatan data.
Ia menegaskan bahwa lonjakan produksi ini menjadi bukti nyata keberhasilan kebijakan pangan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dengan produksi padi setara beras yang diperkirakan mencapai 34,77 juta ton tahun ini—naik dari sekitar 30 juta ton tahun sebelumnya—stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pun dipastikan aman tanpa tambahan impor.
Menurut Amran, kondisi produksi dan stok beras saat ini sangat ideal untuk menjaga kestabilan pangan nasional. Hingga akhir 2025, stok CBP diproyeksikan mencapai lebih dari 3 juta ton—menjadi capaian tertinggi dalam lima tahun terakhir. Sebagai perbandingan, stok CBP sebelumnya berada di bawah 2 juta ton, yakni 0,8 juta ton (2021), 0,3 juta ton (2022), 0,8 juta ton (2023), dan naik menjadi 1,8 juta ton pada 2024.
Dalam 18 tahun terakhir, stok CBP tanpa dukungan impor belum pernah melampaui 3 juta ton. Misalnya, pada 2008 stok akhir hanya 1,1 juta ton, dan pada 2009 sebesar 1,6 juta ton. Sementara pada periode 2019–2021, stok CBP tanpa impor berkisar antara 0,8 hingga 2,2 juta ton.
Hingga 7 November 2025, stok beras pemerintah tercatat 3,923 juta ton, terdiri atas 3,743 juta ton CBP dan 180,1 ribu ton beras komersial. Sepanjang tahun ini, Bulog telah menyerap 3,264 juta ton beras dari dalam negeri—terdiri dari 3,056 juta ton untuk CBP dan 208,4 ribu ton untuk stok komersial—serta menyalurkan 1,031 juta ton CBP melalui berbagai program pemerintah.
Program penyaluran CBP mencakup Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), bantuan pangan beras, bantuan bencana dan keadaan darurat, hingga pasokan untuk instansi pemerintah. Amran menambahkan bahwa dua bulan terakhir harga beras mulai menurun berkat operasi pasar yang terus dilakukan bersama Satgas Pengendalian Harga Beras yang terdiri dari Polri, Kemendag, Kementan, Bapanas, Bulog, dan pemerintah daerah.
Editor: Lulu
Terkait
NyalaNusantara.com, Purbalingga - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten…
NYALANUSANTARA, Semarang- Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana…
Terkini
NYALANUSANTARA, TOKYO- Episode terbaru Spy x Family menampilkan kekuatan…
NYALANUSANTARA, Semarang – Dalam upaya memperkuat implementasi program…
NYALANUSANTARA, MUMBAI- Film aksi terbaru Shah Rukh Khan berjudul…
NYALANUSANTARA, Semarang — Tim Woodball Kota Semarang kembali…
NYALANUSANTARA, OSAKA- Salah satu kenikmatan paling sederhana namun memuaskan…
NYALANUSANTARA, Jakarta – Bank Jateng kembali menegaskan posisinya…
NYALANUSANTARA, Semarang – Ratusan warga memadati area CFD…
NYALANUSANTARA, Semarang – Sebagai upaya memperkuat peran Bhabinkamtibmas…
NYALANUSANTARA, Semarang – Kanwil Kemenkum Jateng menggelar Upacara…
NYALANUSANTARA, Semarang – Dalam upaya memperkuat sinergi antara…
NYALANUSANTARA, Semarang – Satlantas Polrestabes Semarang terus berinovasi…
Komentar