Universitas Paramadina Maknai Sumpah Pemuda: Menghidupkan Kembali Semangat Kebangsaan melalui Kerja Nyata
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Universitas Paramadina menggelar refleksi pemikiran dari para tokohnya untuk menafsirkan kembali makna Sumpah Pemuda dalam konteks keindonesiaan masa kini. Refleksi ini berpijak pada gagasan Prof. Dr. Nurcholish Madjid (Cak Nur) — cendekiawan Muslim sekaligus pendiri Universitas Paramadina — yang menekankan bahwa Sumpah Pemuda harus dimaknai tidak hanya sebagai janji kebangsaan, tetapi juga sebagai panggilan untuk berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Dr. Suratno, Chairman The Lead Institute Universitas Paramadina, menjelaskan bahwa menurut Cak Nur, Sumpah Pemuda merupakan bentuk penguatan kembali komitmen kebangsaan.
“Bagi Cak Nur, Sumpah Pemuda adalah akad dan ikrar kebangsaan kita. Namun yang lebih penting adalah tindak lanjut dari ikrar itu, yakni kerja nyata untuk Indonesia,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kerja dan karya merupakan aspek utama dalam perjalanan menuju bangsa yang makmur dan cerdas, sesuai cita-cita para pendiri negeri.
“Mari, para pemuda, kita bersama-sama membangun bangsa ini dan keluar dari berbagai keterpurukan. Syubbanul yaum rijalul ghod — pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan,” tegas Suratno.
Ia juga menyoroti bahwa semangat Sumpah Pemuda perlu dihidupkan kembali sebagai kekuatan untuk menanggulangi tantangan kebangsaan seperti kesenjangan sosial, rendahnya kualitas pendidikan, dan menurunnya rasa solidaritas. Ia menegaskan pentingnya persatuan sebagaimana pesan Bung Karno: samen bundeling van alle krachten van de natie — pengikatan seluruh kekuatan bangsa.
Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini, M.Sc., Ph.D., menekankan relevansi nasionalisme ala Cak Nur sebagai pondasi pemersatu bangsa.
“Cak Nur melihat Indonesia sebagai negara yang berhasil membangun kebersamaan dan persaudaraan di tengah keberagaman budaya, suku, dan agama. Pandangan itu terangkum dalam semangat Indonesia Kita,” ujarnya.
Prof. Didik menjelaskan bahwa semangat nasionalisme yang tumbuh sejak 1928 telah menjadi dasar pembebasan bangsa dari penjajahan dan pembentukan negara merdeka. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tantangan demokrasi yang pernah dikritik Cak Nur masih terjadi hingga kini.
“Cak Nur menilai demokrasi kita belum berjalan dengan matang. Jiwa sempit dan kepentingan kelompok masih mendominasi kehidupan bangsa,” tuturnya.
Lebih jauh, pemikiran Cak Nur menempatkan pemuda bukan sekadar sebagai kelompok usia, melainkan sebagai subjek sejarah — mereka yang memiliki idealisme, keberanian berpikir mandiri, dan tekad untuk memperbaiki keadaan.
“Pemuda sejati adalah mereka yang berani berpikir merdeka dan bekerja untuk perubahan,” tulis Cak Nur dalam karyanya Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan.
Menutup refleksi, Prof. Didik menegaskan komitmen Universitas Paramadina untuk terus mencetak generasi muda yang beriman, berilmu, dan berintegritas.
“Kemajuan bangsa sangat bergantung pada generasi muda yang mampu memadukan iman, ilmu, dan kerja keras — sebagaimana nilai-nilai yang diwariskan oleh Cak Nur,” pungkasnya.
Editor: Lulu
Terkait
NYALANUSANTARA, Jakarta- Universitas Paramadina bekerjasama dengan Badan Pengawas…
NYALANUSANTARA, Jakarta– Kasus pekerja migran tak hanya berasal…
Terkini
NYALANUSANTARA, Semarang - Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat…
NYALANUSANTARA, Semarang— Cita-cita Gubernur Ahmad Luthfi untuk menjadikan…
NYALANUSANTARA, Semarang - Universitas Semarang (USM) kembali menunjukkan…
NYALANUSANTARA, Jakarta — Menteri Hukum Republik Indonesia, Supratman…
NYALANUSANTARA, Semarang- PT Sanjaya Thanry Bahtera memberikan edukasi…
NYALANUSANTARA, Semarang – Pawssion Project menyelenggarakan acara “Bark…
NYALANUSANTARA, Gunungkidul— Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan…
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Negara Bagian New York, Amerika Serikat (AS),…
NYALANUSANTARA, Jakarta— Kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia,…
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Geely Auto Indonesia resmi meluncurkan mobil keduanya…
NYALANUSANTARA, Mungkid- Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten…
Komentar